Minggu, 26 Februari 2012

IDEALISME KAMI

Betapa inginnya agar bangsa ini mengetahui
Bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri
Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur
Sebagai penebus kehormatan mereka
Jika memang tebusan itu diperlukan
Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan,
kemuliaan, dan cita-cita merekaJika memang itu harga yang harus dibayar

Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini
Selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami
Menguasai perasaan kami,
Memeras habis air mata kami,
Dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami

Betapa berat rasa di hati 
ketika kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik bangsa ini,
Sementara kita hanya menyerah pada kehinaan,
Dan pasrah pada keputusasaan

Kami ingin agar bangsa ini mengetahui,
Bahwa kami membawa misi yang bersih dan suci
Bersih dari ambisi pribadi
Bersih dari kepentingan dunia
Dan bersih dari hawa nafsu

Kami tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia
Tidak mengharapkan harta benda atau imbalan lainnya
Tidak juga popularitas
Apalagi sekedar ucapan terima kasih

Yang kami harapkan adalah
Terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat
Serta kebaikan dari Allah, Pencipta alam semesta

(Idealisme PPSDMS)

Jumat, 24 Februari 2012

Regenerasi Kepahlawanan Bangsa


Sebagai wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati cukup tinggi di belahan bumi ini, Indonesia menjadi suatu negara yang sangat potensial yang mampu menyediakan berbagai kebutuhan bagi penghuninya. Tidak heran bila pada masa kolonialisme, Indonesia menjadi sasaran wilayah yang dieksploitasi sumber daya alamnya, kemudian diangkut menjadi sumber tambahan kekayaan bagi negara penjajahnya .

Sebagai seorang pribumi yang peduli terhadap tanah air, tentu saja pelanggaran terhadap hak asasi ini tidak dibiarkan begitu saja. Kebebasan individu yang direnggut, kemudian diperas dengan bekerja di bawah telunjuk penjajah, menimbulkan berbagai rentetan perlawanan para pahlawan di setiap daerah. Alhasil pada tanggal 25 Agustus 1945 Kemerdekaan pun diraih, hasil perjuangan rakyat Indonesia membuahkan pengaruh signifikan bagi setiap era pemerintahan, baik  Orde lama, orde baru, reformasi maupun pasca reformasi.

Namun, status Indonesia sebagai negara merdeka, tidak lantas menjadikan negara lain yang berkepentingan terhadapnya, diam begitu saja. Setiap perkembangan negeri jamrud di khatulistiwa ini, selalu menjadi sorotan dunia dan “mereka” akan cukup gatal bila diam begitu saja membiarkan pencapaian prestasi terus diraihnya.
Salah satunya adalah sistem globalisasi. Suatu media yang efisien untuk memberikan cengkraman negara adidaya kepada Indonesia, mengeruk keuntungan sebesar-besarnya, dan mengatur kebijakan sekehendaknya. Sehingga model penjajahan pun kembali berjalan yang saat ini kita kenal dengan istilah modern colonialism.

Para pemuda yang menganggur dan berafiliasi kepada kriminal, masyarakat yang konsumtif dan menjadi ajang pengusaha uji produk, akademisi yang sebatas berpikir untuk kesejahteraan pribadi, dan pemerintah yang tidak tegas terhadap kebijakan publik, menjadikan indikator kesuksesan kolonialisme modern benar-benar terjadi.

Hal ini tentu menjadi pertanda dibutuhkan kembali sosok pahlawan kontemporer. Mereka yang dapat mengemas ancaman kolonialisme modern menjadi peluang kebangkitan Indonesia yang kedua, yaitu dengan membentuk generasi muda menjadi sumber daya manusia strategis dan memberikan inspirasi untuk selalu berkontribusi. Seperti Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS)Nurul Fikri salah satu asrama pembinaan yang fokus terhadap pembentukan karakter mahasiswa agar memiliki jiwa leadership yang tinggi, dan program  Indonesia Mengajar yaitu  gerakan inspirasi dari Anis Baswedan yang mampu membangun kepedulian pemuda, sehingga lebih tersalurkan melalui sarana pendidikan-pengajaran.

Kolonoalisme akan terus berkembang menyesuaikan diri atau membentuk zaman yang mereka inginkan. Namun, para pahlawan pun tidak akan tinggal diam dan akan terus bermunculan. Karena mereka mengikrarkan diri untuk peduli terhadap perkembangan bangsanya dan berjanji setia mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

http://kampus.okezone.com/read/2012/02/14/95/575395/regenerasi-kepahlawanan-bangsa

Minggu, 19 Februari 2012

Enyahkan Kejenuhan dari Hidupmu #LaTahzan77

Orang yang hidup mengekang diri dengan satu gaya atau model hidup, sudah tentu akan dilanda kejenuhan. Itu terjadi Karena manusia pada dasarnya cenderung mudah jenuh. Tabiat dasar setiap manusia adalah tidak senang berada dalam satu keadaan yang sama. Dan karena itu pula , Allah menciptakan banyak warna dan bentuk untuk suatu tempat, zaman, makanan, minuman, dan mahluk-mahluk ciptaan-Nya. Ada malam ada siang, ada dataran tinggi ada dataran rendah, ada putih ada hitam, ada panans ada dingin, dan ada manis ada kecut.

Keberagaman dan perbedaaan ini sering disebut Allah dalam beberapa firman-Nya. Diantaranya Allah menyebutkan bahwa:

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. 
(Qs. An-Nahl: 69

Dari pohon kurma bercabang dan tidak bercabang. (QS. Ar-Ra’d:4)

Dan, diantara gunung-gunung itu ada garis yang putihdan merah yang beraneka ragam warnanya dan ada pula yang hitam pekat. (QS. Fathir: 37)

Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, kamipergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) (QS. Ali ‘Imron:40)

Syahdan, Bani Israel pernah merasa bosan dengan makanan aling baik mereka dan memngeluh pada Allah,

Kami tidak bisa sabar tahan dengan satu makanan saja (QS. Al Baqarah: 61

Al-makmun kadangkala membaca sambil duduk sesekali sambil berdiri, dan pada saat lain sambil berjalan. Dan karena itu pula ia pernah berkata, “jiwa manusia itu sungguh seringkali jenuh

Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring (QS. Ali ‘Imron: 191

Ayat ini mengisyaratkan bahwa dalam beribadah pun manusia akan merasa jenuh. Allah memberikan banyak pilihan kepada manusia untuk melaksanakan amalan-amalan kebaikan. Amalan hati, amalan lisan, amalan perbuatan dan amalan harta.kita juga diwajibkan tidak hanya shalat, tetapi juga puasa, zakat, menjalankan ibadah haji dan berjihad.

Dalam shalat pun tidak hanya berdiri, ada rukuk, duduk dan sujud.
Semua ini mengisyaratkan bahwa siapapun yang ingin merasakan kepuasaan, semangat yang baru dan produktivitas, maka ia harus benar-benar dapat membagi waktunya. Kapan ia bekerja, merenung dan mencari hiburan. Dalam hal membaca pun ada variasinya. Kapan membaca Al-Quran, sirah Nabawiyah, bibliografi, sejarah dunia, sastra dan ilmu pengetahuan lainnya. Begitu pula dalam melakukan kegiatan rutin harian, waktu untuk beribadah, olahraga, bersih-bersih, mengunjungi relasi dan berekreasi. Dengan begitu jiwa anda akan selalu segar dan bergairah.