Duduk bersila menatap cahaya
Tersenyum riak bak mutiara tertata
Lirikan matanya seakan tak bernyawa
Tetapi pancaran harapan itu masih menyala
Perjaka Asrama,,,
oh Perjaka Asrama
Kotak kaca yang kau tak pernah lepas
Menjadi saksi kemana kau mencari nafas
Karpet abu yang melipat terpahat
Menantikan kembali curahan piala yang berbakat
Peta dunia pun terpaku menahan sendu
Hilang ditelan waktu
Sang Perjaka hanya termangu
Perjaka Asrama
Hangat auranya dirindukan
Bukannya air mengalir dari ucapan
yang buyar dipukul masa
Melainkan Karya dari perihnya keringat
yang menangis tak pernah habis
Tersenyum riak bak mutiara tertata
Lirikan matanya seakan tak bernyawa
Tetapi pancaran harapan itu masih menyala
Perjaka Asrama,,,
oh Perjaka Asrama
Kotak kaca yang kau tak pernah lepas
Menjadi saksi kemana kau mencari nafas
Karpet abu yang melipat terpahat
Menantikan kembali curahan piala yang berbakat
Peta dunia pun terpaku menahan sendu
Hilang ditelan waktu
Sang Perjaka hanya termangu
Perjaka Asrama
Hangat auranya dirindukan
Bukannya air mengalir dari ucapan
yang buyar dipukul masa
Melainkan Karya dari perihnya keringat
yang menangis tak pernah habis
Mawar_Berdiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar