BANDUNG, (PRLM).- Memasuki musim hujan,
volume sampah di Kota Bandung meningkat. Untuk itu, masyarakat Kota Bandung
dihimbau untuk mengurangi produksi sampah rumah tangga. Hal itu dikatakan
Kepala PD Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar, ketika ditemui di sela-sela
Rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi enam Lembaran Kota (LK) menjadi raperda
di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (16/11).
"Pengalaman dari musim hujan sebelumnya, meskipun kuantitas sampah tidak bertambah, namun volumenya meningkat karena sampah menjadi basah," kata Cece. Hal itu, lanjut dia, membuat biaya pengangkutan (tipping fee) meningkat antara 20-30%. "Tipping fee sampah per ton sebesar Rp 33.500, karena tonase sampahnya bertambah, maka ongkosnya juga bertambah," ucapnya.
Pada musim kemarau, jumlah produksi sampah
di Kota Bandung berkisar antara 1.050 hingga 1.100 ton per hari. Sedangkan pada
musim hujan, volumenya bisa meningkat menjadi 1.200 hingga 1.300 ton.
So? What Can We Do?
Yap! We start from now, from
little action but enjoy and fun! J
With @BdgBersih!
And You want to know what’s
that?
Bandung Bersih adalah gerakan
peduli lingkungan yang fokus terhadap permasalahan Kota Bandung khususnya
mengenai kondisi sampah di ruang terbuka publik. Gerakan ini merupakan bagian
dari Program Community Development Kampung Mandiri PPSDMS NF Regional II
Bandung yang aktif sejak 29 Januari 2012.
Dari serangkaian permasalahan sampah, Bandung Bersih mengawali aksinya dengan konsep “one person one rubbish” yaitu mengajak masyarakat untuk bersama-sama memungut sampah walaupun hanya mengambil satu bungkus permen di halte bis.
for participation!
1. Take a Rubbish in your
space "one person one rubbish"
2. Follow @bdgbersih for
get information about our action
Tidak ada komentar:
Posting Komentar